Makna Ilmu Klenik
Sekarang ini kehidupan serba mekanis, rasional, dan disebut sebagai jamannya teknologi. Sehingga rasanya menjadi manusia kuno bila masih mengamalkan doa dan mantra. Dan sebagian orang lainnya menganggap sebagai suatu kemunduran bila masih mengamalkan ilmu-ilmu spiritual, mistik, aji-mantra dan sejenisnya.
Sekarang ini kehidupan serba mekanis, rasional, dan disebut sebagai jamannya teknologi. Sehingga rasanya menjadi manusia kuno bila masih mengamalkan doa dan mantra. Dan sebagian orang lainnya menganggap sebagai suatu kemunduran bila masih mengamalkan ilmu-ilmu spiritual, mistik, aji-mantra dan sejenisnya.
Padahal, sesungguhnya apa yang disebut
sebagai ilmu-ilmu spiritual, ghoib dan aji mantra tidak akan lekang
oleh jaman. Ia abadi sampai kapanpun. Dan mempelajari, memahami
hal-hal yang bersifat kerohanian & spiritual tidaklah bermakna
klenik.
“Orang yang mengatakan klenik itu khan orang yang belum mengerti dan tidak mau belajar” mengutip kata mendiang Ki Hudoyo Doyodipuro, Occ (Paraspikolog & ahli Horoskop Jawa).
Sebenarnya apakah ilmu klenik itu?
Achmad Chodjim, seorang praktisi spiritual berpendapat, Klenik bukan hasil “othak-athik mathuk”
(bukan sesuatu yang dikarang-karang lalu cocok) masuk logika. Sesuai
nalar. Klenik tidak demikian! Selama ini, anggapan orang tentang
klenik itu salah kaprah. Suatu kesalahan tetapi sudah dianggap sebagai hal yang lazim, yang tidak dipandang salah lagi.
Kata “klenik” ada didalam kultur Jawa,
ada didalam bahasa Jawa. Arti yang sebenarnya adalah sesuatu yang
tersembunyi. Hal yang dirasahasiakan untuk umum. Dalam kultur Jawa ada
ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang
diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini
dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang
demikian ini adalah klenik.
Tiga Macam Ilmu
Dalam budaya Jawa dikenal ada tiga macam ilmu. Yaitu ilmu katon, ilmu karang, dan ilmu klenik.
Ilmu katon adalah pengetahuan yang diperoleh dari hasil persepsi panca indera. Katon artinya dapat dilihat. Visible.
Berbagai macam pengetahuan teknik seperti teknik membuat rumah,
teknik bertani, teknik permesinan, teknik kelistrikan, teknik
elektronika dan lain-lainnya ada dalam lingkup ilmu katon.
Dalam kategori 3 macam ilmu ini, Ilmu
karang termasuk istilah yang kurang beruntung. Kenapa demikian? Karena
sebagian orang menganggap bahwa ilmu karang itu tergolong ilmu yang
menyesatkan. Pandangan sesat ini terjadi karena ilmu karang dipandang
sebagai hasil mengarang saja. Sehingga ilmu sihir, santet dan
lain-lainnya itu dimasukan dalam wilayah ilmu karang.
Padahal, ilmu karang itu
merupakan hasil karya dari pengarangan. Simbol dan namanya dikarang,
karena sebelumnya tidak ada. Contohnya adalah ilmu-ilmu seperti
matematika, bahasa, fisika dan lain-lainnya dikategorikan dalam ilmu
karang. Simbol tambah (+), simbol kurang (-), bagi (:), kali (x) dan
lain-lainnya yang ada di matematika itu hasil karangan yang akhirnya
disepakati oleh pihak-pihak (para ahli) yang berhubungan dengan
matematika. Sebelum ada matematika (ilmu hitung, aljabar dan
sejenisnya), ya tidak ada lambang-lambangnya. Harus dikarang dulu
lambangnya dan disampaikan kepada orang lain.
Lalu apa ilmu klenik itu? Ilmu Klenik
adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib. Hal-hal yang
bersifat tersembunyi. Wilayah misteri. Salah satu ilmu atau pengetahuan
yang ada diwilayah klenik adalah agama. Banyak hal dalam agama yang
tidak dapat diuji kebenarannya (diverifikasi). Kebenarannya
hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menempuh ilmu makrifat. Bagi
orang awam kebenaran agama cukup diyakini. Ini klenik namanya! Namun
jangan salah terima, ini tidak berarti agama menyesatkan orang. Tidak
demikian. Hal-hal yang bersifat klenik pun dimaksudkan untuk
kesejahteraan manusia. Bukan untuk mendorong manusia ke dunia gelap.
Banyak orang yang salah anggapan. Klenik disamakan dengan upaya
mengarang agar cocok hasilnya. Orang yang menganggap klenik sebagai “othak-athik mathuk”,
maka ia dapat disamakan dengan Marx yang menganggap agama sebagai
candu. Sungguh naif apabila kita tidak memahami suatu ilmu, lalu ilmu
itu kita golongkan ke dalam tahayul atau klenik yang selama ini dipahami
oleh banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar